SEJUMLAH orangtua murid-baru SMPN 4 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengeluhkan biaya masuk sekolah tersebut yang mahal. Padahal sekolah itu diadakan untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan warga di Perumahan Pamulang Permai.
“Luar biasa mahalnya. Masak masuk SMP Rp 12.5 juta. Jauh lebih mahal ketimbang masuk SMA atau perguruan tinggi.” ucap Anto, orangtua murid baru. Jumat (11/6).
Menurut dia. SMPN 4 Tangerang Selatan semula bernama SMPN 1 Pamulang dan dibangun pada tahun 1987. Sekolah Itu sebagai fasilitas so-slal/fasilitas umum (fasos/fasum) dari Perumahan Pamulang Permai.
“Dulu statusnya sebagai sekolah reguler, tapi tiga tahun terakhir menjadi RSBI (rintisan sekolah berstandar Internasional-Red).” katanya.
Ditambahkan Aminuddin, orangtuamurid lainnya. SMPN 4 Tangerang sejak menjadi RSBI menjadi sekolah yang berorientasi uang. “Semua tergantung keberanian orangtua murid membayar. Biarpun muridnya pintar, kalau tak mampu bayar ya tidak bisa masuk SMPN 4.” katanya.
Menurut Aminuddin, yang sudah menetap di Pamulang Permai sejak 1986, sekolah Itu dibangun pihak pengembang bersama Dinas Pendidikan Tangerang untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan bagi warga Pamulang Permai. Tujuannya supaya warga perumahan ini tidak repot mencari sekolah bagi anaknya.” katanya.
Tidak transparan Menurut kedua orangtua murid itu, pihak sekolah tidak mau merinci untuk apa saja biaya masuk sebesar Itu. “Kami selalu bertanya, tapi pihak sekolah tidak pernah transparan.” kata Anto. Saat ini. lanjutnya, sudah ada 320 murid baru yang masuk SMPN 4. Sebagai tanda Jadi, orangtua murid harus membayar 50 persen, sementara uang sekolahnya Rp 500.000 per bulan.
Sementara itu, pihak SMPN 4 Tangerang tidak mau banyak berkomentar. Seorang guru yang ditemui mengatakan, biaya masuk Rp 10 Juta. “Namanya sekolah bagus ya mahal. Karena di sini bahasa pengantarnya bahasa Inggris, pakai AC. dan komputer lengkap,” ucap guru yang enggan disebutkan identitasnya itu. Menurut dia. SMPN 4 Tangerang tidak berorientasi uang. “Kalau ada yang tidak mampu malah kami gratiskan.” ujarnya, (ver). Sumber:WartaKota.co.id : http://www.wartakota.co.id/detil/berita/25977/Wow-Masuk-SMPN-4-Rp-125-Juta
Diskusi di Kaskus: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4464177
Anak saya 2 orang sekolah di smpn Tangsel.
Uang Masuk bayar, spp gila tiap bulannya.
SMPN 17 Tangsel (kelas 9) skarang SPP 175.000,- tanpa ada pemberitahuan sebelumnya lansung naik dari 135.000,- Gila abis, mereka pikir diakhirat kelak mereka ngk dimintai pertanggung-jawaban.
Trus Komitenya, ngk pro ortu… tapi seperti bersekongkol dengan pihak sekolah. Mafiaaaaaaaaaaa
Di SMPN 2 Tangsel uang masuk skarang ini 2 juta, SPP 100.000,-. Tunggu aja ntar udah setahun, kita minta di audit oleh akuntan publik, duitnya buat apa.
Mereka bilang kalau ngk mampu, buat surat miskin… hehehe, kita ini bukannya miskin tapi paspasan… Jangan rampok harta orang paspasan.
Pak Nuh, buka mata bos… Mungkin disana (tangsel) ada persengkokolan terorganisir pak…
aku sekolah disitu loh!!!!
enak tau
lw ryan 7.4 atau 7.8?
fitnah , diakhirat itu urusan tuhan. persekongkolan ada bukti ? kalo ngak ada tutup mulut rapat2 jgn sok paling benar……..
Mungkin dulu bagus waktu belum RSBI karna benar2 menggunakan standar NEM…tapi sekarang nilai rata2 4.5 masih bisa diterima…sekolah bagus gimana ?..ngaku sekolah bagus ya mahal….dibanding dengan sekolah RSBI di DKI spt SMPN11,SMPN 19…smpn4 tangsel masih jauh…tapi sudah berani pasang tarif mahal…hanya 10 jt tapi seragam + buku 2,5 jt…ya jatuhnya sama aja 12,5 juta kok masih nyangkal…untuk DIKNAS pusat katanya mau mengawasi langsung RSBI….dan mohon di audit untuk apa saja biaya semahal itu…..Mana mutu pendidikannya ?….
Kita demo secara global aja tuh Gubernurnya…seluruh orang tua murid se-Tangsel biar skali-kali digertak..!! kl gk digituin makin nglunjak mentang2 kita butuh…ya butuh karna nuntut ilmu kan emang wajib..tp kl institusi sekolah dh kaya gitu udh nyimpang dr amanat UUD 1945……
emang aneh tuh sekolah, saya sekolah di situ, masuk 10 juta, buku + Seragam 2,5 juta, SPP 500.000, udh infaq untuk masjid-nya maksa lagi, mending gw ke tilang dah!!!
ya kalo ngak mau infaq ya udah, lebih baik ngak jgn bilang dipaksa diajak msk surga kok ngak mau, msk neraka aja loe. smpn 19 lbh mahal kali makanya gaul dong kejakarta…hanya orang sirik dan ngak mampu aja yg menjelek2kan
Mahal sekali!!!!!…sebenarnya kalau penggunaannya transparan sich gpp…mutu pendidikannya bener2 dijamin gak asal cuma dipasang AC Doang…..trus bahasa pengantar inggrisnya pas-pasan sudah dianggap RSBI, selain itu Komite Sekolah ya harus membela kepentingan murid bukan sebaliknya….kan sdh bukan rahasia lagi komite sebagai mitra sekolah untuk cari uang….RSBI?? itu kualitas gurunya bener2 fasih berbahasa Inggris gak yach???? ada Native Speakernya gak?
Dimana2 sekolah minta uang masuk, uang pembangunan..uang ini..uang itu…tapi gak jelas peruntukkannya buat apa? Sekolah gak berani minta….Komitenya disuruh maju…(kongkalingkong)…..Hayo Pak KepSek harus berani tanggung jawab tuh uang 10juta untuk apa saja, misalkan 10juta x 300 murid = 3 Milyar Boooo!!!!, Realisasi dan pertanggungjawabannya harus dilaporkan ke semua Orang Tua Murid. RSBI itu untuk anak pintar atau untuk yang orang tuanya berduit ya? kok nilai rendah lulus juga??????
Test Wawancara bahasa Inggris ada yang nilainya 10????? apa iya wawancara bisa dapat nilai 10??????? kalau test tertulis sich percaya…..
yah smp 4 tangsel cukup mahal setiap akhir tahun ada aja kenaikan biaya ini, itu biaya kls tiga banyak ragam yang hrs dikeluarkan mohon ibu kep-sek meninjau kembali kebijakannya kasihani kami yang serba pas-pasan dulu u/ menunjang kemajuan wilayah pamulang apala penghuini komplek sekarang tdk lagi melihat itu gimana nih
Hhmmmm 12.5jt mendingan masukin anak ke skolah swasta deeh….dengan harga yang sama/lbih tinggi sedikit tapi dapat fasilitas sekolah yg lebih lengkap dengan kurikulum SBI & staff pengajar yg lebih baik/native speaker (ga hanya ruang AC & pelajaran bhs Inggris dgn guru yg pas2an kemampuannya).
RSBI adalah program yang di”ada2″kan oleh pihak sekolah. Dengan adanya kebijakan sekolah negri gratis maka membuat pihak sekolah mencari2 cara penambahan income dengan dalih pengadaan kelas “istimewa” yang berbasiskan bhs asing+ruangan berAC. Padahal sekolah dianggap memiliki standart internasional bukan hanya dari bahasa pengantar & ruangan AC saja, tetapi dari kualitas pendidikan dgn kurikilum yg benar2 mengacu kepada pendidikan internasional, sehingga
dapat menghasilkan anak2 didik yang mampu bersaing dengan anak2 di luar Indonesia.
Selain daripada itu, apabila semua kelas di sekolah negri menjadi RSBI dgn biaya super mahal serta dihapuskannya kelas reguler, bagaimana nasib anak2 dari keluarga yang berekonomi sederhana?? Haruskah mereka putus sekolah di usia yang katanya “Wajib Sekolah 9 Tahun”??!!!!
IRONIS-nya wajah pendidikan di Indonesia!!!
wah anakku daftar ke situ, tahun ini, hari ini pengumumannya.
sebelumnya sudah minta info dari pihak TU katanya uang masuk hanya 4-5 juta… apakah saya dibohongi?? kalau tahu 12,5 juta mah saya akan berpikir berkali-kali dulu…
menurut UUD 1945 bahwa semua warganegara berhak menerima pendidikan yang layak artinya negara memberikan pendidikan dan warga negara menerimanya. kalau sekolah negri menarik SPP dan Uang Gedung yang memang sudah ditangguang negara maka ini namanya bertentangan dengan UUD. Semua peraturan tentang biaya sekolah negri bertentangan dengan UUD dan DINGGAP BATAL/TIDAK BERLAKu DEMI PENEGAKAN HUKUM
JAKARTA, KOMPAS.com — Keberadaan rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI/SBI) yang didasarkan adanya Pasal 50 Ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional merupakan bentuk kesalahan dan kekeliruan pemerintah dalam menjabarkan makna amanat Pembukaan UUD 1945 untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara norma dan implementasi, RSBI/SBI dinilai bermasalah. Oleh karena itu, RSBI/SBI harus dihapuskan. Sebab, kehadiran RSBI/SBI telah mengakibatkan kerugian konstitusional bagi masyarakat.
Demikian kesimpulan perkara Nomor 5/PUU-X/2012 yang disampaikan kuasa hukum Tim Advokasi “Anti Komersialisasi Pendidikan”. Kesimpulan pihak pemohon ini diserahkan kepada Mahkamah Konstitusi. Seperti diketahui, Pasal 50 Ayat (3) UU Sisdiknas digugat masyarakat. Pasal ini berbunyi “Pemerintah dan/atau pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf internasional”.
Wahyu Wagiman, kuasa hukum pemohon, di Jakarta, Rabu (30/5/2012), mengatakan, keberadaan RSBI/SBI yang mendasarkan seleksi pada intelektual dan keuangan calon peserta didik adalah bentuk tindakan penggolongan atau pembedaan perlakuan terhadap sesama warga negara berdasarkan status sosial dan status ekonomi. “Keberadaan RSBI/SBI merupakan bentuk kebijakan diskriminatif dari negara yang dilegalkan melalui undang-undang. Hal tersebut bertentangan dengan UUD 1945, UU HAM, bahkan UU Sisdiknas sendiri,” kata Wahyu.
Selain itu juga bertentangan dengan Kovenan Internasional Hak Sipol, Kovenan Internasional Hak Ekosob serta Konvensi UNESCO menentang Diskriminasi dalam Pendidikan (1960). Kebijakan diskriminatif tersebut selanjutnya dilakukan dengan menggelontorkan dana dalam jumlah yang signifikan kepada sekolah-sekolah yang sesungguhnya sudah bagus ketimbang mengalokasikan dana secara khusus ke sekolah-sekolah terbelakang.
Ini berarti semakin tinggi standar kualitas suatu sekolah, semakin besar pula peluang sekolah itu mendapatkan privelese dana khusus dari pemerintah ataupun dari masyarakat, serta semakin tinggi pula kesempatannya untuk menjadi sekolah yang lebih bermutu lagi. Sebaliknya, sekolah-sekolah non-RSBI/SBI justru semakin tertinggal karena tidak mendapat dukungan dana yang signifikan dari pemerintah dan ada larangan melakukan pungutan.
Bukankah sekolah-sekolah terbelakang seharusnya mendapatkan dana khusus dalam jumlah besar agar dapat mengejar ketertinggalan? Ini artinya pendidikan bermutu, disadari atau tidak, hanya dapat dinikmati oleh sekelompok kecil warga negara tertentu.
Wahyu mengatakan, pendidikan sudah ditetapkan oleh konstitusi dan konsensus nasional sebagai salah satu jalur pemerataan, peningkatan akal budi warga kita, jadi menerapkan asas egaliter dalam pelaksanaan pendidikan. Adapun melalui aneka keistimewaan yang ditopang oleh aneka jenis pendanaan yang sudah mulai dipertanyakan efektivitas dan penggunaannya, RSBI/SBI dengan sengaja menimbulkan kekastaan di kalangan warga yang justru mau dihapus oleh revolusi kemerdekaan nasional.
“Kami berharap Mahkamah Konstitusi dapat obyektif melihat persoalan RSBI/SBI sehingga dengan alasan yang tak terbantahkan lagi dapat segera membatalkan Pasal 50 Ayat (3) UU Sisdiknas,” papar Wahyu.
Kenapa sekolah RSBI yang dianggap sekolah bertaraf International tetapi cara penerimaan PPDB yang mendapat keputusan TIDAK LULUS alasan tidak TRANSPARANT. Terus terang saya kecewaa dengan keputusan yang diperoleh anak sayaTIDAK LULUS.Sedangkan hasil TKA yang diselenggarakan dari fihak sekolah hasilnya LULUS dan tinggal melampirkan hasil NEM tetapi kenapa hasilnya jadi TIDAK LULUS.Padahal NEM anak saya cukup .Sedangkan ada anak hasil test TKA dan hasil NEM dibawah anak saya tetapi LULUS..Saya sudah menghadap untuk dijelaskan sebenarnya letak kesalahaan atau tidak bisa lulus adanya dimana. Walhasil dari sekian pertanyaan saya tetap tidak dijelaskan.tidak transparant.Klau bisa dijelaskan saya akan mengerti. Dengan demikian konotasinya ada apa sebenarnya? Mohon harus dijaga nama baik RSBI Bu…..
hhhmm…mungkin hikmah dr bloq ini kali ya…yg isinya komplain tentang cost masuk sama spp….sekarang uang masuk hanya 5,8 sekian yah 5,9 lah…itupun bisa di cicil 3x dalam 3 tahun…SPPnya hanya 400 rb… seragam dan buku sekitar 1,1 juta….
memang yg namanya sekolah negeri..kadang ada biaya kegiatan…beda sama sekolah swasta yg sdh di bayarkan di depan…hanya keuntungan dr sekolah negeri..tdk ada uang daftar ulang….
jadi..tinggal kita yang memilih…kalau sanggup uangnya yaah pilih sekolah yg sdh terjamin mutunya…kalau tdk mampu..tp mau di negeri yah pilih yg tdk RSBI..yaitu reguler…itupun bisa ada keringanan dengan menyertakan surat keterangan tdk mampu…
simple kan?
gile bener yech coy ,,……muahal buanget,………pengen anak maju untuk sekolah ajah,….susah yach coy…. emangnya duit didapat boleh pungutin di jalan2,.. make,alasan bertaraf internasional lagi.. make..pengantarnya bahasa inggris kali yah la iya kuan,.. emangnya toilet2nya pake tissue buat cebok…kan bertaraf internasional katenye,ceritenye……..gituh
salam kenal pak AL Bahar… senang membaca blog bapak… tetap semangat menulis pak.
Najis mahal banget. Mendingan masuk SMP Labschool Kebayoran. atau SMP Al Azhar BSD….atau SMPN 19 Jakarta Selatan.
Tp untung skrg RSBI sudah di hapus yach….Kembali bersaing di NEM
aku mau masuk situ ah 😉
Edan tidak ada campur tangan dari Airin selaku walikota tangsel
SMP Labschool Kebayoran ……….. Hiiii sereeem,
Peringkat 3 se-Indonesia 2013
Peringkat 2 se-DKI 2013
Peringkat 1 swasta se-DKI dan se-Indonesia 2013
Untuk info, sejak adanya Peraturan Walikota Tangsel No.61 Tahun 2011, uang masuk (DSP) di sekolah RSBI dibatasi maksimal Rp 4,5 juta, dan SPP maksimal Rp 500 ribu. Sedang SMPN reguler tidak ada uang masuk sekolah, dan SPP maksimal Rp 100 ribu. Dengan dihapuskannya RSBI maka mestinya tidak ada lagi uang masuk sekolah, yang ada hanya SPP Rp 100 ribu.
Jadi, kalau ada sekolah yang mengenakan pungutan masuk sekolah, akan dikenai sanksi. Itu kata Walikota Tangsel maupun Kepala Diknas Tangsel. Ini bisa jadi pegangan bagi walimurid untuk diskusi dengan pihak sekolah jika mereka masih mengenakan pungutan2.
Rasanya praktek penarikan uang masuk di smp negeri 4 Tangsel sampai sekarang masih berlanjut ada yang 10 jt, yang 5 jt dibayar kas sisanya dicicil samapai kelas 3. Uang spp juga masih sama ada yang Rp 500.000,- ada pula yang Rp. 300.000,- alasannya apa gak jelas. Intinya sekolah ini tetap memungut biaya tinggi. Pertanyaannya kenapa walikota Tangsel tidak memperhatikan hal ini, sehingga pungutan ini masih terus berlanjut.
tapi hebat lho tiap minggu sekolah saya menang lomba terus… kemarin paskibra tk. tangsel… sekolah lain gimana yah… 🙂
Gw SMAN 2 Tangsel……..SMPN 4 Tangsel ??…. Gak ada apa2 nya di banding SMP Islam Al Azhar BSD City. Jujur……SMAN 2 Tangsel bagus krn banyak anak2 Albesd.
Bukan dari SMPN 4 Tangsel.
Albesd dong slalu langganan SMAN 8 Jakarta, SMAN 28, SMAN 34, SMAN 47, SMAN 78, SMA Labschool Kebayoran, SMAN 70, SMAN 6
kalau boleh tahu, kira2 uang masuk tahun 2014/2015 untuk smp dan al azhar BSD berapa ya?
thx.
denger denger 2 juta boss
mahal kali bah… belom spp, belom biaya ujian, belom ini,belom itu…
maaf kura angka lima. UM nya 25 juta
emang begitu kalo napsu.. 12.5 jt itukan kalo masuk sekolah lewat lompat pager.. perasaan saya menyekolahkan anak saya gak sebegitunya.. ampppuuun dah orang..
Emang klw masuk smpn4 bisa lewat lompat pagar?
bisa
Alias nyogok