Feeds:
Pos
Komentar

Archive for Juli, 2007

Pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet ini berkaitan dengan perkembangan pemanfaatan jaringan telekomunikasi. Menurut Kepala Bagian Umum dan Humas Ditjen Postel, Gatot Dewa Broto dalam siaran persnya, tujuan pengamanan ini adalah untuk melaksanakan proses penegakan hukum, menciptakan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol internet yang aman, dan terlaksananya koordinasi dengan pihak-pihak terkait, baik di dalam maupun luar negeri.

Gatot menjelaskan, Departemen Kominfo, Ditjen Postel, Tim ID-SIRTII dan aparat penegak hukum (polisi dan jaksa) yang nantinya terlibat dalam aktivitas ini sangat menghargai hak asasi, kebebasan, dan kerahasiaan individu yang dijamin oleh konstitusi. Semua hak warga negara terkait aktivitas ini dilindungi secara proporsional. Namun apabila terjadi tindak pidana atau pelanggaran hukum, pemerintah memiliki kewenangan untuk melakukan penegakan hukum (law enforcement).

Tim ID-SIRTII juga tidak akan melakukan perubahan apa pun terhadap identitas, asal, tujuan, kandungan, dan waktu transaksi yang dipantau maupun yang dicatat. Artinya, pengawasan ini bukan kegiatan penyadapan karena tidak menyangkut konten. Dalam siaran persnya, Gatot menganalogikan pengamanan ini dengan transaksi telepon, di mana operator mencatat nomor asal, nomor tujuan, waktu mulai, dan waktu berakhir transaksi (durasi), namun isi percakapan tidak dicatat. Hal ini dilakukan untuk menepis kekhawatiran sebagian publik mengenai tujuan pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi.

Pasal 8 Peraturan Menteri Kominfo No. 26/PER/M.KOMINFO/5/2007 tentang pengamanan pemanfaatan jaringan telekomunikasi berbasis protokol Internet, secara umum menyebutkan, pelaksana ID-SIRTII terdiri dari 2 kelompok, yaitu Kelompok Pimpinan Pelaksana/Koordinator ID-SIRTII dan Kelompok Teknis Pelaksana ID-SIRTII. Khusus untuk Kelompok Pimpinan Pelaksana/Koordinator ID-SIRTII ditetapkan melalui seleksi, sedangkan penugasan pihak ketiga untuk Kelompok Teknis Pelaksana ID-SIRTII ditetapkan melalui pelelangan umum. @SDA Asia

Read Full Post »

Mohamed Haneef, dokter asal India yang hampir empat minggu ditahan di Queensland dengan tuduhan terlibat aksi teror sebelum akhirnya dibebaskan 27 Juli lalu, merupakan korban dari ketidakakuratan informasi intelijen Inggris dan ketegasan undang-undang anti terorisme Australia.

Kendati Haneef telah kembali jadi “manusia merdeka” saat ini, kasusnya tampaknya akan terus bergulir sebagai wacana publik dan politik domestik negara yang akan menyelenggarakan Pemilu guna menentukan pemerintahan baru tahun ini.

Dokter Mohamed Haneef yang sebelum ditahan bekerja di Rumah Sakit Gold Coast, Negara Bagian Queensland, Sabtu malam (28/7) meninggalkan Brisbane menuju Bangalore, India, setelah Departemen Imigrasi Australia mengembalikan paspornya namun ia tetap kehilangan visa kerjanya.

Pengacara Haneef, Peter Russo, mengatakan, kliennya itu tidak dideportasi tetapi ia memilih pulang. Para pejabat imigrasi Australia yang membantu Haneef untuk bisa kembali ke India telah melarangnya untuk berbicara kepada media massa sebelum meninggalkan Brisbane. Haneef sendiri seperti dikutip ABC News mengatakan, ia ingin kembali bergabung bersama istri dan anaknya.

Dalam hampir empat minggu terakhir, media cetak dan elektronika Australia terus- menerus memberitakan masalah Mohamed Haneef yang sempat mendekam di Penjara Wolston, arah barat Brisbane, dengan tuduhan terlibat dalam serangan teroris di Bandar Udara Glasgow Inggris.

Bahkan, dokter India Muslim itu juga sempat dituduh berencana meledakkan gedung tertinggi di kota pantai wisata terkemuka negara itu, Gold Coast namun pengadilan setempat membatalkan atau menganulir semua tuduhan dan berakhir dengan pembebasan dirinya.

Kelompok minoritas Muslim di Australia tidak berdiam diri dengan kasus dokter Haneef. Bersama kelompok akademisi, intelektual dan dokter dari lintas agama, warga Muslim Queensland misalnya menggelar sebuah forum rakyat di Pusat Konferensi Lintas Iman Universitas Griffith Brisbane pada 22 Juli lalu guna mengungkapkan simpati mereka pada nasib Haneef.

Mereka yang hadir tidak hanya menyesalkan perlakuan gegabah terhadap dokter India Muslim tersebut, namun mereka juga mengeritisi undang-undang anti terorisme yang telah dipakai secara keliru oleh Pemerintahan Perdana Menteri John Howard dan didukung Partai Buruh Australia (ALP).

Erosi HAM
Seperti terungkap dalam “Crescents Community News” No.0142 (buletin berita masyarakat Muslim Brisbane-red.), mereka yang berkumpul di Universitas Griffith itu menyampaikan seruan bersama kepada seluruh rakyat Australia agar senantiasa mewaspadai “terjadinya erosi atas hak azasi manusia” dalam penerapan undang-undang anti terorisme tersebut.

Walaupun tetap mengakui pentingnya undang-undang anti terorisme sebagai perangkat hukum negara dalam memerangi bahaya terorisme, namun mereka berpandangan bahwa undang-undang anti terorisme itu sudah saatnya ditinjau kembali. “Kami meminta partai-partai politik meninjau kembali undang-undang anti terorisme dan undang-undang migrasi, serta mampu menjamin bahwa undang-undang tersebut nantinya konsisten dengan nilai-nilai Australia,” kata Suster Wendy Flannery saat membacakan petisi para peserta forum Universitas Griffith tersebut.

Kasus dokter Mohamed Haneef masih menyisakan masalah di dalam negeri Australia. Masalah tersebut tidak hanya terkait dengan bagaimana akhir cerita dari perjuangan dokter Haneef untuk mendapatkan kembali visa kerjanya yang telah dicabut menteri imigrasi Australia setelah ia dinyatakan “bersih” dari tuduhan.

Kasus dokter Haneef ini, disadari atau tidak, kembali menambah kesalahpahaman publik Australia terhadap Islam dan Muslim yang terlanjur dicitrakan media massa mereka sebagai “tertuduh” dalam kasus teror.

Mungkin kasus dokter Mohamed Haneef hanya sebuah kebetulan. Namun, apa yang pernah disampaikan mantan Perdana Menteri Malcolm Fraser tentang “politik ketakutan”-nya pemerintahan PM John Howard terhadap Islam dan Muslim di depan anggota civitas akademika Universitas Nasional Australia (ANU) 30 April lalu tak dapat begitu saja diabaikan.

Ketika itu Fraser berucap bahwa Pemerintahan PM John Howard “sedang menggunakan politik ketakutan untuk merusak nilai-nilai tradisional Australia”, dan Howard “sedang berusaha membuat Pemilu tahun ini (2007) `Pemilu-nya Muslim`”.

Beberapa bulan menjelang Pemilu yang tanggal penyelenggaraannya belum diumumkan PM Howard, kasus terorisme terhadap dokter India Muslim, Mohamed Haneef, yang terbukti ini terjadi. (*)

Read Full Post »

Seseorang berjulukan Sultan of Sleaze, David Hans Schmidt (47 tahun) yang bekerja sebagai perantara penjualan foto telanjang dan video adegan seks selebriti, telah ditahan oleh pihak berwajib dengan tuduhan mencoba menjual foto-foto curian dari pernikahan aktor Tom Cruise dan aktris Katie Holmes.

Pria itu, ditahan di sebuah tempat di Hollywood Barat yang tak diungkapkan, terang seorang perempuan juru bicara FBI kepada Reuters. Juru bicara itu, Laura Eimiller, mengatakan bahwa ia tidak bisa membicarakan tuntutan-tuntutan terhadap Schmidt karena kasus tersebut belum dipublikasi sementara penyelidikan lebih lanjut dilakukan.

Seorang lelaki juru bicara untuk Kantor Kejaksaan AS di Los Angeles juga menolak untuk memberi tanggapan.

Namun, situs mengenai kejahatan yang berkait dengan para selebriti, The Smoking Gun (http://www.thesmokinggun.com) memberitakan bahwa Schmidt dituduh berusaha menjual foto-foto pribadi pernikahan Cruise-Holmes pada November 2006 kepada sang aktor.

Pengacara Cruise, Bert Fields, menyampaikan kepada The Smoking Gun bahwa Schmidt mengadakan pendekatan terhadap orang-orangĀ  Cruise beberapa waktu lalu dalam tahun ini juga berkenaan dengan foto-foto yang telah hilang dicuri itu. Lanjut Fields, kemudian orang-orang Cruise itu segera menghubungi FBI.

Catatan Bureau of Prisons menunjukkan bahwa Schmidt berada dalam tahanan federal di Los Angeles dan terjerat denda 100.000 dollar AS.

Read Full Post »

Badan Antaraksa Amerika Serikat, NASA mengatakan pihaknya menemukan aksi sabotase secara sengaja oleh seorang kontraktor yang bekerja di pesawat ulang alik, Endeavour sebelum peluncurannnya dalam waktu dua minggu mendatang. NASA mengatakan “pria” itu memotong kabel peralatan komputer yang tidak terlalu penting yang akan dibawa ke Stasiun Ruang Angkasa.

Kemungkinan terjadinya sabotase masih terus diselidiki. Masalah keamanan merupakan perhatian utama NASA dalam setiap peluncurannya setelah terjadi kecelakaan yang meledakkan wahana Columbia pada Februari 2003.

Kerusakan terhadap kabel dalam sebuah kotak jaringan itu sengaja dan jelas, tapi kerusakan itu bisa diatasi sebelum pesawat ulang-alik Endeavour lepas landas pada 7 Agustus.

Masalah pada komputer sempat meresahkan para astronot dan insinyur NASA maupun badan antariksa Russia Roskosmos saat misi ulang alik Atlantis sebelumnya. Saat itu, sistem komputer utama di ISS mati sehingga sempat diputuskan kondisi darurat karena pasokan oksigen dan air untuk para awak di orbit hanya tinggal bertahan untuk sehari.

Seorang administratur penerbangan ruang angkasa Nasa, William Gerstenmaier, mengatakan, insiden sabotase terhadap komputer non-esensial itu ditemukan awal bulan ini.”Kerusakan itu sangat jelas dan mudah dideteksi,” kata Gerstenmaier kepada wartawan. “Ini bukan misteri bagi kami.”

Read Full Post »

Akibat kerentanan ini, pihak Firefox menyalahkan Microsoft. Dalam public mea culpa, chief security officer Mozilla menyatakan, Firefox memiliki kerusakan yang disebut “kerentanan penting” dalam Internet Explorer selama keributan 2 minggu mengenai tanggung jawab untuk zero-day bug Windows.

“Selama akhir pekan, kami mempelajari tentang skenario baru yang mengidentifikasikan cara yang mungkin digunakan oleh Firefox sebagai titik masuk,” kata Window Snyder dari Mozilla. Sementara berselancar dengan Firefox, URL yang dibuat secara khusus dapat berpotensi dimanfaatkan untuk mengirim data buruk ke aplikasi lain. Snyder menyampaikan, tadinya ia berpikir masalah ini hanya terjadi pada Internet Explorer, tapi ternyata juga muncul pada Firefox.

Alasan terkait tanggung jawab untuk kerusakan yang menjangkiti Internet Explorer dan Firefox mulai muncul 2 minggu lalu ketika peneliti Denmark Thor Larholm membantah bahwa Internet Explorer berisi bug validasi input yang meneruskan malicious URL potensial ke aplikasi lain. Larholm menyebut protokol “firefoxurl://” dari Firefox sebagai salah satu yang mendapat penanganan salah dari Internet Explorer. Ia mengamati posisi bahwa Internet Explorer adalah penyebab masalah tersebut, sementara ahli keamanan lain mengatakan itu kesalahan Firefox.

Ketika ditunjuk, Mozilla menambal bug interaksi Internet Explorer-Firefox dengan perilisan update, versi 2.0.0.5. Bahkan, Snyder dan pihak lain tetap membantah bahwa Internet Explorer adalah penyebabnya. “Microsoft harus menambal Internet Explorer,” kata Snyder.

Sementara itu, Asa Dotzler, direktur untuk community development membandingkan, apa yang ia bicarakan adalah perbedaan antara Microsoft dan Mozilla pada bug. “Kami pikir kerja Firefox untuk menjamin user dilindungi dari situs malicious terjadi jika mereka melakukan penelusuran Web di Firefox. Rupanya, Microsoft tidak memikirkan hal yang sama untuk Internet Explorer,” lanjut Dotzler. @SDA

Read Full Post »

Sebagian wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa malam pukul 23.48 WIB, diguncang gempa berkekuatan 3,2 skala Richter (SR).

Kepala Stasiun Geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Yogyakarta, Jaya Murjaya, kepada ANTARA, Rabu, mengatakan episentrum (pusat gempa) berada pada posisi 8,0 Lintang Selatan dan 110,2 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 km di bawah permukaan tanah sekitar pantai selatan Yogyakarta.

Menurut dia, BMG mengalami kesulitan untuk menentukan apakah pusat gempa berada di laut atau di darat, dan berdasarkan peta wilayah, pusat gempa ada di sekitar pantai selatan Yogyakarta.

Ia mengatakan gempa tersebut dirasakan oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, DIY. “Gempa itu berkekuatan relatif kecil, sehingga tidak banyak warga masyarakat yang merasakannya,” katanya.

Jaya Murjaya mengatakan gempa ini terjadi dari aktifitas sesar minor di daerah Bantul, tetapi BMG belum bisa memastikan sesar yang mana, karena di daerah itu banyak terdapat sesar. “Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami, sehingga mesyarakat sekitar pantai tidak perlu panik,” kata dia. (*)@Antar

Read Full Post »

Older Posts »