Feeds:
Pos
Komentar

Archive for April, 2008

Mulai akhir pekan lalu, siapa saja yang akan bepergian lewat bandara di Los Angeles dan New York, waspadalah! Lekuk tubuh Anda bisa muncul jelas-jelas di layar komputer para petugas keamanan. Kalau sudah begitu, berdoa saja agar gambar tubuh Anda itu, meski dibuat kelabu tapi cukup mendetail, tidak sampai tumpah ke Internet dan layar-layar telepon seluler.

Teknologi Imaji Seluruh Tubuh sudah digunakan di Inggris di pelabuhan-pelabuhannya. Di sana, alat tersebut digunakan untuk memindai peti-peti kemas, mencegah masuknya para imigran gelap. Di Bandara Los Angeles dan John F. Kennedy di New York, alat itu tiba pekan lalu. Virtual strip search akan diberlakukan agar para petugas tidak perlu repot-repot lagi melakukan penggeledahan–seperti juga yang sudah mulai diuji coba di Bandara Phoenix Sky Harbor di Arizona sejak Oktober tahun lalu.
“Ini akan membuat kami meningkatkan keamanan di bandara,” kata juru bicara Badan Keamanan Transportasi Federal, Nico Melendez. “Mesin imaji ini tidaklah baru-baru amat, sudah diuji coba di beberapa instalasi militer dan kenegaraan yang sangat penting.”

Meski begitu, mesin tersebut tergolong baru di bandara. Metode yang digunakannya memungkinkan senjata-senjata tersembunyi tergeledah. Kuncinya: teknologi gelombang-milimeter yang menembus sebatas serat pakaian sehingga bisa memperlihatkan isi di baliknya.

Keberatan atau tidak, Anda bisa saja menjadi “korban”, karena siapa pun yang akan melewati mesin pemindai baru ini ditentukan secara acak. Dalam prosesnya, penumpang memasuki ruangan mirip kapsul–tinggi 2,7 meter dan lebar 1,8 meter. Di dalam sana petugas akan mengamati dua macam posisi tubuh Anda.

Akan ada instruktur di luar kapsul yang akan memberi pengarahan soal posisi itu, sedangkan gambar tubuh Anda akan muncul di layar komputer di ruang lain. Petugasnya di ruangan itu tidak bisa melihat Anda secara langsung. Satu lagi, wajah Anda sudah dibuat kabur dan dipastikan gambar akan langsung dihapus. Tidak disimpan, dicetak, atau disebar.
Alat itu, yang dilengkapi dengan dua antena berputar, memeriksa setiap tubuh penumpang dalam hitungan detik dan menciptakan imaji tiga dimensi. Lekuk-lekuk tubuh, seperti payudara dan otot-otot, akan kentara, tapi bukan itu yang dicari. Mesin menggunakan gelombang radio untuk menciptakan imaji dari energi yang direfleksikan tubuh, termasuk senjata atau bahan peledak yang menempel padanya.

Sekali lagi, suka atau tidak suka, Badan Keamanan Transportasi setempat menyatakan rencananya menambah 30 mesin itu lagi tahun ini juga. Pemindai seharga US$ 150 ribu ( sekitar Rp 1,35 miliar) per unit itu bakal dipakai bandara-bandara penting lainnya di seluruh negeri adidaya itu.

Melendez menyatakan mesin jauh aman untuk kesehatan karena radiasinya jauh lebih lembut dibanding radiasi gelombang ponsel. “Ponsel memancarkan radiasi energi 10 ribu kali lebih dahsyat dibanding alat ini,” katanya.

Ia menambahkan, mesin akan terus dipantau uji coba pengoperasiannya, termasuk keberatan dalam hal privasi dan persepsi publik. Rencananya, mesin itu juga akan dioperasikan di bandara-bandara di Inggris, Spanyol, Australia, Meksiko, Belanda, bahkan Thailand. Tempo | amal ihan | los angeles times | cbs | the-age

Read Full Post »

Seratus persen warga dunia mengecam film ngawur buatan politisi Belanda, Geert Wilders, berjudul Fitna. Ia sendirian menghadapi 6.602.224.174 penduduk dunia—data jumlah penduduk per Juli 2007.

Fitna tak lebih dari hate speech yang memanipulasi freedom speech. Tak usah kaget selalu ada pencari sensasi supaya ngetop ke seluruh dunia.

Sekarang zaman internet yang serba ”semau gué”. Dari internet, Anda bisa belajar cara mencemarkan nama baik orang atau golongan lain tanpa perlu bertanggung jawab.

Lewat internet, Anda bisa ”anomali” yang sinonimnya ”mau lain sendiri” atau ”abnormal”. Saya tertawa sendiri di depan televisi melihat model rambut Wilders yang anomalistis.

Tak sukar mengerjakan Fitna karena tinggal comot sana comot sini. Mungkin sama mudahnya membuat film dokumenter tentang liburan Anda bersama keluarga.

Jika sudah selesai, Anda tinggal mencemplungkan film dokumenter liburan itu ke YouTube, misalnya. Simsalabim, semua warga dunia bisa menikmatinya.

Internet tempat persembunyian yang ideal. Anda bisa belajar membuat bom, mencari jodoh, atau memalsukan kartu kredit lewat dunia maya itu.

Di lain pihak, internet sumber kemajuan sejak dikembangkan di AS tahun 1960-an. Internet menjadi galaksi baru sejak teknologi browser ditemukan awal 1990-an.

Pemerintah Belanda, PBB, Uni Eropa, dan semua negara mengecam Wilders. Hidup Wilders sudah lama tak nyaman karena ke mana-mana dikawal ketat bodyguards.

Ia masih diwarisi penyakit superiority complex peninggalan nenek moyang yang 3,5 abad menjajah Hindia-Belanda. Ia bulé yang menganggap Matahari terbit dari balik punggungnya.

Ia menganggap mentalitas kolonialisme/imperialisme ala kerajaan Eropa, termasuk versi ”Koninkrijk der Nederlanden” (Kerajaan Belanda), masih ampuh. Kata ”kerajaan” bagi dia lebih cocok jadi ”kurang kerjaan”.

By the way, sampai kini banyak kelompok antimonarki di Eropa. Pajak mereka naik tiap tahun untuk menghidupi raja, ratu, putra-putri mahkota, anjing, dan kucing kerajaan.

Ambil contoh sebagian pers Inggris yang tiap hari mengolok-olok keluarga kerajaan, terutama Pangeran Charles. Untung Indonesia lahir sebagai republik karena sebagian pemimpinnya sampai kini masih berlagak kayak raja.

Wilders bilang ia tak membenci Muslim, tetapi tak suka kepada Islam.

Perbuatan nekat Wilders kompensasi rasa kurang aman sebagian kalangan di Eropa. Dulu mereka mengundang kedatangan imigran asing—terutama dari Afrika dan Asia—untuk bekerja.

Mereka butuh pekerja dari mancanegara untuk mengisi berbagai lowongan, terutama di sektor terbawah. Bukan pemandangan asing menyaksikan imigran asing jadi tukang sampah, sopir taksi, penjaga toko, dan sebagainya.

Untuk memperbaiki nasib, para imigran asing itu bekerja dengan rajin. Namun, sekarang mereka justru dianggap merebut pekerjaan rakyat setempat di Eropa yang mulai mengalami berbagai masalah sosial, termasuk pengangguran.

Gejala itu tampak kasatmata ketika saya selama hampir dua bulan di Jerman dua tahun lalu. Imigran dari Turki yang telah turun-temurun dicurigai—sama dengan bangsa Asia-Afrika lainnya di Belanda, Perancis, atau Inggris.

Tragedi 9/11 dan omong kosong tentang benturan peradaban Islam melawan Barat bagaikan api menyirami bensin. Benturan yang sebenarnya terjadi adalah ”Barat melawan Sisa Dunia”.

Lihat bagaimana Barat, yakni AS dan Eropa Barat, sebenarnya iri terhadap kepemimpinan ”orang kuat” seperti mantan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia mengubah Rusia 180 derajat dari mantan negeri adidaya menjadi raksasa baru.

Selama delapan tahun citra AS terpuruk akibat kepemimpinan Presiden George W Bush. Kepemimpinan PM Inggris Tony Blair atau Presiden Perancis Nicolas Sarkozy sering jadi bahan tertawaan.

Lihat juga bagaimana Barat memandang China, sang adidaya baru. Anda bisa membayangkan hebatnya China ketika Beijing menuanrumahi Olimpiade 2008, September mendatang.

Untuk urusan olahraganya, isi berita utama media massa internasional cuma satu: China menyapu medali emas di hampir semua cabang. Audiens global berdecak kagum menikmati semua pemberitaan non-olahraga tentang China.

Lalu ada ”Chindia” alias China dan India. Inilah dua ekonomi yang berkembang paling cepat di dunia, yang menampung sepertiga penduduk dunia, dan yang akan mencatat pertumbuhan ekonomi tinggi sedikitnya dalam 50 tahun mendatang.

Rakyat Chindia dan Jepang pemeluk agama Khonghucu, Hindu, dan Buddha. Jangan kaget kelak agama atau junjungan mereka pun jadi bahan olok-olok kalangan-kalangan tertentu di Barat.

Betapapun, itulah realisme politik internasional. Dalam perumpamaan Inggris, itulah ”dog eats dog reality”.

Pepatah mengatakan, ”Jika tak kuat topan dan badai, jangan membangun rumah di tepi pantai”. Daya saing bangsa ini makin anjlok karena penguasa tertinggi dan pengusaha raksasa makin ngaco.

Nah, kembali ke laptop. Jangan terpancing ulah Wilders, protes boleh dan demo pun silakan.

Kalau saya sih menganggap Wilders, seperti kata julukan orang-orang tua kita, ”londo édan” (baca: londho édhyan).  Waktu kecil anak saya suka bilang, ”Wong édhyan ora kato’an.”

Oleh BUDIARTO SHAMBAZY @Kompas.

Read Full Post »

Warga Resah Harga Tabung Gas Terus Meroket Liar
Masyarakat mulai kesulitan memperoleh elpiji ukuran 12 kilogram, yang umumnya digunakan konsumen rumah tangga. Selain itu, tabung gas ukuran 12 kilogram ikut langka dan harganya meroket liar di pasaran. Kini, harga satuan tabung gas itu mencapai Rp 550.000 di Jakarta dan sekitarnya.

Demi mendapatkan elpiji, warga mulai antre serupa mengantre minyak tanah. Di Kota Kediri, Jawa Timur, antrean pembeli elpiji pada Senin (31/3) bahkan berlangsung ricuh di salah satu dealer elpiji agen Pertamina PT Elgas Primakade di Jalan Mayjen Sungkono.

Puluhan pembeli yang awalnya mengantre secara tertib tiba-tiba saling dorong ketika truk pembawa elpiji datang. Mereka khawatir tidak mendapatkan bagian karena pasokan yang terbatas. ”Biasanya beli di toko dekat rumah. Karena sudah seminggu lebih tidak ada barang, saya nekat beli ke agen,” ujar Edhi, konsumen rumah tangga.

Elpiji ukuran berat 12 kg di beberapa daerah di Provinsi Banten juga mulai sulit didapatkan. Persediaan elpiji 12 kg di sejumlah agen besar di Kota Serang, Banten, sudah menipis, bahkan habis. Padahal, agen-agen besar tersebut merupakan penyalur gas elpiji ke ribuan gerai di semua wilayah Banten.

Salah satunya agen gas PT Sinar Andaru, di daerah Cijawa, Serang. ”Persediaan elpiji 12 kg sudah habis sejak satu pekan yang lalu. Sudah satu minggu ini kosong,” kata Rahmat Halim, pemilik agen. Pasokan elpiji 12 kg untuk agen milik Rahmat memang dikurangi dari 32.000 menjadi 22.000 tabung per bulan. Padahal, dalam dua bulan terakhir, permintaan elpiji 12 kg meningkat.

Sepuluh hari terakhir, Rahmat sudah menghentikan pengiriman elpiji 12 kg untuk 200 gerai di wilayah selatan Banten, seperti Bayah, Malingping, Banjarsari (Lebak), serta Labuan, Panimbang, Sumur, dan Cibaliung (Pandeglang).

Kondisi serupa dialami agen gas PT Mulus Tulus, yang menyuplai gas ke 200 gerai di Banten. Menurut Hayati Nufus, pemiliknya, pasokan gas 12 kg hanya 8.000 tabung per bulan, padahal sebelumnya agen ini bisa dipasok hingga 15.000 tabung per bulan.

Kelangkaan gas 12 kg di Kediri memicu kenaikan harga gas 12 kg menjadi Rp 60.000-Rp 70.000 per tabung di tingkat pengecer. Anik, salah satu karyawan PT Elgas Primakade yang melayani pembelian elpiji, mengatakan, setiap hari pihaknya dijatah oleh Pertamina sebanyak 168 tabung 12 kg (atau total 2 ton gas).

Namun, sejak sebulan belakangan, jatah tersebut habis dalam beberapa jam. Tidak hanya pengecer yang membeli, sejumlah konsumen perorangan pun datang langsung. Harga jual per tabung 12 kg yang diberikan PT Elgas sesuai dengan ketentuan dari Pertamina adalah Rp 52.000 untuk konsumen perorangan dan Rp 51.000 untuk pengecer.

Harga tabung meroket
Selain elpiji 12 kg mulai sulit didapat, harga satuan tabung elpiji 12 kg berikut isinya kini kian meroket di pasaran. Di Bekasi, Jawa Barat, harga tabung tersebut mencapai Rp 550.000, sementara harga resmi Pertamina untuk tabung 12 kg berikut isi adalah Rp 272.000.

Di Serang, sejumlah agen mengaku, dalam dua bulan terakhir pasokan tabung gas baru 12 kg makin dikurangi hingga 60 persen dari jumlah biasanya.

Sejumlah pedagang elpiji di Bekasi juga mengaku membatasi penjualan tabung elpiji isi 12 kg karena pihak agen tidak lagi memasok tabung elpiji isi 12 kg. ”Distributornya sudah tidak lagi jual tabung baru,” kata Septiani, penjual elpiji di bilangan Pekayon Jaya, Bekasi Selatan.

Pegawai di sejumlah agen gas resmi Pertamina di Jakarta umumnya juga tidak dapat mengemukakan alasan soal harga tabung gas 12 kg meroket tajam.

Di salah satu agen gas di Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, misalnya, tabung gas 12 kg dijual Rp 450.000. Di agen itu tabung gas 12 kg masih tersedia. Ketika ditanya mengapa harganya jauh di atas harga resmi, pegawai di agen itu tidak dapat memberikan alasan. ”Saya cuma dibilangin Bos harganya mesti segitu. Kalau bisa ketemu yang lebih murah, kasih tahu kami saja,” ujar Heri.

Prasetyo (30), warga Pamulang, Tangerang, dua pekan lalu mengaku perlu berburu hingga sepekan untuk memperoleh tabung gas 12 kg. ”Akhirnya dapat di Bintaro, harganya sampai Rp 460.000,” kata Prasetyo.

Permintaan meningkat
Sekretaris Himpunan Swasta Minyak dan Gas (Hiswanamigas) Banten Hermansyah membenarkan meningkatnya permintaan elpiji 12 kg, apalagi sampai saat ini belum ada kejelasan aturan mengenai peruntukan elpiji 12 kg. ”Ada kemungkinan meningkatnya permintaan itu karena banyak industri yang beralih ke gas 12 kg, sebab yang 50 kg harganya naik,” ujarnya.

Sebagai gambaran, harga elpiji untuk tabung isi 12 kg hanya Rp 4.250 per kg, sedangkan harga elpiji tabung 50 kg saat ini mencapai Rp 8.000 per kg.

Hendra (60), pengecer gas di Boulevard Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, memberikan gambaran serupa. Kelapa Gading merupakan salah satu kawasan di Jakarta yang dipenuhi rumah makan dan restoran. ”Hampir semua pelanggan kami yang dari rumah makan atau restoran semula pakai gas 50 kg sekarang sudah ganti jadi pakai gas ukuran 12 kg,” kata Hendra. (@kompas

Read Full Post »