Mulai akhir pekan lalu, siapa saja yang akan bepergian lewat bandara di Los Angeles dan New York, waspadalah! Lekuk tubuh Anda bisa muncul jelas-jelas di layar komputer para petugas keamanan. Kalau sudah begitu, berdoa saja agar gambar tubuh Anda itu, meski dibuat kelabu tapi cukup mendetail, tidak sampai tumpah ke Internet dan layar-layar telepon seluler.
Teknologi Imaji Seluruh Tubuh sudah digunakan di Inggris di pelabuhan-pelabuhannya. Di sana, alat tersebut digunakan untuk memindai peti-peti kemas, mencegah masuknya para imigran gelap. Di Bandara Los Angeles dan John F. Kennedy di New York, alat itu tiba pekan lalu. Virtual strip search akan diberlakukan agar para petugas tidak perlu repot-repot lagi melakukan penggeledahan–seperti juga yang sudah mulai diuji coba di Bandara Phoenix Sky Harbor di Arizona sejak Oktober tahun lalu.
“Ini akan membuat kami meningkatkan keamanan di bandara,” kata juru bicara Badan Keamanan Transportasi Federal, Nico Melendez. “Mesin imaji ini tidaklah baru-baru amat, sudah diuji coba di beberapa instalasi militer dan kenegaraan yang sangat penting.”
Meski begitu, mesin tersebut tergolong baru di bandara. Metode yang digunakannya memungkinkan senjata-senjata tersembunyi tergeledah. Kuncinya: teknologi gelombang-milimeter yang menembus sebatas serat pakaian sehingga bisa memperlihatkan isi di baliknya.
Keberatan atau tidak, Anda bisa saja menjadi “korban”, karena siapa pun yang akan melewati mesin pemindai baru ini ditentukan secara acak. Dalam prosesnya, penumpang memasuki ruangan mirip kapsul–tinggi 2,7 meter dan lebar 1,8 meter. Di dalam sana petugas akan mengamati dua macam posisi tubuh Anda.
Akan ada instruktur di luar kapsul yang akan memberi pengarahan soal posisi itu, sedangkan gambar tubuh Anda akan muncul di layar komputer di ruang lain. Petugasnya di ruangan itu tidak bisa melihat Anda secara langsung. Satu lagi, wajah Anda sudah dibuat kabur dan dipastikan gambar akan langsung dihapus. Tidak disimpan, dicetak, atau disebar.
Alat itu, yang dilengkapi dengan dua antena berputar, memeriksa setiap tubuh penumpang dalam hitungan detik dan menciptakan imaji tiga dimensi. Lekuk-lekuk tubuh, seperti payudara dan otot-otot, akan kentara, tapi bukan itu yang dicari. Mesin menggunakan gelombang radio untuk menciptakan imaji dari energi yang direfleksikan tubuh, termasuk senjata atau bahan peledak yang menempel padanya.
Sekali lagi, suka atau tidak suka, Badan Keamanan Transportasi setempat menyatakan rencananya menambah 30 mesin itu lagi tahun ini juga. Pemindai seharga US$ 150 ribu ( sekitar Rp 1,35 miliar) per unit itu bakal dipakai bandara-bandara penting lainnya di seluruh negeri adidaya itu.
Melendez menyatakan mesin jauh aman untuk kesehatan karena radiasinya jauh lebih lembut dibanding radiasi gelombang ponsel. “Ponsel memancarkan radiasi energi 10 ribu kali lebih dahsyat dibanding alat ini,” katanya.
Ia menambahkan, mesin akan terus dipantau uji coba pengoperasiannya, termasuk keberatan dalam hal privasi dan persepsi publik. Rencananya, mesin itu juga akan dioperasikan di bandara-bandara di Inggris, Spanyol, Australia, Meksiko, Belanda, bahkan Thailand. Tempo | amal ihan | los angeles times | cbs | the-age